Tulisan : Mendamaikan Masa Lalu

Setiap orang hidup akan meninggalkan jejak, jejak yang ditinggal di masa yang lalu namun bebannya tetap terasa hingga masa sekarang. Tidak sedikit yang merasa masa lalu itu sangat membebani langkah di masa sekarang.
Orang selalu ketakutan bila masa lalunya diketahui orang lain, maka sibuklah orang menyimpannya erat-erat. Menjaga pintu masa lalu itu agar tak satu orangpun mendekatinya.
Tak pernah jauh dari masa lalu karena dia takut orang lain mendekati dan membukanya. Itulah sebabnya orang-orang merasa perjalanannya begitu lambat di masa sekarang, karena dia tidak pernah jauh dari masa lalu.
Pelajaran terbaik dari seorang guru yang pernah saya dapatkan adalah selama ini kita tidak pernah menjadikan masa lalu bagian dari diri kita sendiri. Dia adalah objek terpisah yang kita anggap kotor, ingin selalu kita hindari, namun tetap saja mengikuti kita.
Jadikanlah dia teman perjalanan, sebaik-seburuk apapun dia, dia adalah bagian dari diri kita sendiri. Dia adalah saudara sekandung kita dan akuilah bahwa itu memang bagian dari hidup kita. Pengakuan ini tidak mudah, banyak orang yang malu mengakui bahwa dia adalah bagian dari hidupnya. Membohongi orang lain yang berujung pada lebih banyak lagi kebohongan.
Kita memerlukan kelapangan hati yang sangat lapang untuk mendatangi masa lalu itu dan berdamai dengannya. Biarkan masa lalu itu berjalan seiring dengan kita, kita tidak perlu berlari menjauh sejauh-jauhnya meski pada akhirnya masa lalu sama cepatnya dalam menyusul lari kita.
Beberapa saat yang lalu aku mendatangi masa lalu, aku akan berdamai pada salah satu masa lalu yang sudah sekian tahun aku diamkan begitu saja. Ketakutan yang ada pada awalnya ketika aku mendatanginya seketika lenyap ketika aku mengetahui bahwa apa-siapa di masa lalu itu telah melupakan apa yang selama ini aku anggap sebagai masa lalu yang buruk.
Kini masa lalu ini menjadi cerita-menjadi bahan bercandaan-menjadi sesuatu yang menggelikan ketika aku menceritakannya. Masa lalu menjadi momen dimana aku dan apa/siapa itu selalu ingat bahwa kami pernah melakukan kesalahan dan itu adalah pelajaran yang sangat berharga.
Kesulitan berdamai dengan masa itu seringkali datang dari ketakutan-ketakutan dalam pikiran kita sendiri. Ketakutan akan anggapan orang lain tentang diri kita, ketakutan bahwa orang lain akan menjauhi kita disebabkan oleh masa lalu kita. maka sebenarnya kita akan tahu, siapa yang benar-benar menerima kita dengan tulus atau yang menerima kita sebagian.
Setiap orang memiliki masa lalu, sebaik/seburuk apapun kita harus sadar bahwa itu masa yang telah lalu dan orang tersebut tidak lagi hidup di masa lalu. Setiap orang berusaha menghindarinya. Membiarkan orang lain membaca masa lalu kita biasanya terbatas pada orang-orang dekat yang paling kita percayai.
Biarkanlah masa lalu itu menjadi pelajaran-pelajaran bagi orang lain. Aku akan memperkenalkan diriku sebagai diriku hari ini dan teman perjalananku yang bernama masa laluku, setelah itu silakan apakah kamu akan menerima keberadaanku atau tidak :)
Rumah, 11 Agustus 2013                                                                #kurniawangunadi

    dulu pernah bilang coba berdamai dengan hati mu menerima kesalahan diri sendiri dimasa lalu 
     untuk temanku,.,  Photobucket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar