Sehingga untuk sistem
420 kV, tegangan tertinggi yang diperbolehkan pada peralatan ketika mengahadapi
surja adalah sebesar 1239 kV. Tidak jarang nilai batas aman ini terlampaui.
Hal-hal yang memungkinkan batas ini terlampaui adalah sebagai berikut:
2. Drop tegangan induktif
contoh ;
arrester dianggap sebagai arrester ideal, dimana arrester akan tetap
bersifat sebagai insulator hingga beda potensial diantara kedua ujungnya
mencapai 823 kV, juga tegangan tinggi akan dibatasi pada nilai tersebut
(prosos pemotongan tegangan surja).
Misal jarak
antara arrester dan trafo adalah 30 meter, maka surja akan mencapai trafo dalam
waktu 0,1 µs kemudian, saat gelombang berjalan mencapai trafo tegangan di
arrester mencapai nilai: 1000kV/ µs . 0,1 µs = 100kV (arrester masih bersifat
sebagai insulator)
Gelombang berjalan
akan dipantulkan kembali setelah mencapai transformator. penjumlahan dari gelombang datang dan pergi menyebabkan steepness meningkat
menjadi 2 kali lipat yaitu: 2000 kV/ µs. Dalam durasi 0,1 µs gelombang tersebut akan mencapai arrester sehingga tegangan di arrester
mencapai 200 kV. Pada kondisi ini arrester masih bersifat sebagai insulator.
Situasi pada arrester tidak berubah hingga tegangan pada terminal-terminalnya mencapai
nilai 823 kV.
Asumsi
awal LA ideal, nilai tegangan yang lebih tinggi daripada residual
voltage tidak akan mampu dilalui oleh arrester. Sesuai dengan aturan proses
gelombang berjalan, maka nilai 823 kV hanya dapat dicapai jika terdapat surja
tegangan dengan polaritas negative yang memiliki kecuraman 2000 kV/ µs menyebar
menuju kedua sisi dari arrester.
Saat tegangan arrester “tertahan” pada 823 kV, 0.1 µs sebelum
gelombang berjalan negative mencapai trafo, tegangan di arrester telah mencapai
1023 kV. Hanya saja, dalam kondisi demikian tegangan 823 kV telah dibumikan
melalui arrester, sehingga hanya 200 kV yang berjalan menuju transformator.